Review kurikulum yang diikuti oleh 41 dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang terdiri dari empat program studi yaitu: Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) dan Tadris Bahasa Inggris (TBIG). Rektor IAIDA Blokagung, Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at, M.E.I. saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan pentingnya memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat saat ini, karena tujuan perkuliahan selain membekali ilmu pengetahuan sesuai kompetensi juga mengantarkan alumni IAIDA Blokagung diterima di masyarakat era global saat ini, sesuai bursa kerja di pemerintah maupun swasta, dunia usaha dan dunia industri.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena penting mengetahui keinginan dan kebutuhan masyarakat milenial saat ini, jangan-jangan kita memberikan perkuliahan yang tidak sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat saat ini, tidak peka zaman, maka secara berkala kurikulum harus direview”. jelas doktor ekonomi pesantren ini.
Lebih lanjut, alumni universitas al-Ahghaf Yaman ini mengharapkan review kurikulum ini hasilnya bisa berbentuk dokumen dan menjadi acuan perkuliahan, selain juga ke depan menghadirkan pakar kurikulum nasional, pengguna jasa dan lulusan.
“Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik, saya doakan semuanya sehat, bisa mengikuti sampai akhir, jangan lupa tetap pakai masker, terapkan prokes dengan baik, besok saya minta dokumen kurikulum sudah jadi dan siap direview dengan mengundang pakar nasional, pengguna lulusan, mahasiswa dan alumni”, terang pengasuh Pesantren Darussalam Timur berharap.
Review kurikulum yang diagendakan berlangsung dua hari mulai Sabtu-Minggu, 31 Juli-01 Agustus 2021 ini adalah agenda empat tahun sekali untuk menyiapkan kurikulum dalam satu angkatan mahasiswa tahun akademik 2021/2022, sekaligus mereview kurikulum sebelumnya. Selain review kurikulum, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyusunan mata kuliah sekaligus penyusunan rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan ini dikemas dalam bentuk rapat komisi di tingkat program studi kemudian hasilnya diplenokan di tingkat fakultas.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Penelitian dan Pengembangan Lembaga, Drs. Eko Budiywono, MH. memberikan pesan saat memberikan sambutan di awal acara bahwa perlu untuk merumuskan review kurikulum yang berdasar pedoman dari Dikti.
“Kurikulum memang perlu direview tapi jangan terlalu cepat, idealnya ya satu kali lulusan, empat tahun, upayakan sesuai pedoman dari Dikti, karena kurikulum kita ini sering banyak titipan, dari kopertais dari asosiasi program studi dan sebagainya”, ungkap alumni Unesa Surabaya ini mantap.
“Saya juga perlu menyampaikan bahwa dari yayasan ada tiga mata kuliah yang harus diakomodir yaitu: akhlak tasawuf, aswaja an-nahdliyah dan kepesantrenan, karena kita kampus berbasis pesantren, perlu juga menyusun mata kuliah sesuai MKSK (Mata Kuliah Standar Kompetensi) yang ditetapkan kopertais, kesepakatan asosiasi prodi dan tentu yang ditentukan Dikti”, urainya. Kesan sejuk, teduh, asri dan megah Kampus 2 IAIDA Blokagung yang berada di dusun Sumberkembang barat, desa Karangmulyo kecamatan Tegalsari menambah motivasi seluruh dosen dalam mengikuti kegiatan ini yang langsung minta foto bersama Rektor di akhir pembukaan kegiatan.
]]>Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi, merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) Blokagung Banyuwangi yang telah memiliki Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), PGSD/MI dan Akta IV untuk Jurusan Tarbiyah dan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam ( KPI ) untuk Jurusan Dakwah.
Untuk meningkatkan mutu dan daya saing perguruan tinggi agama Islam, pada tahun 2011 STAIDA Blokagung membuka program studi baru Ekonomi Syariah dengan Surat Keputusan dengan nomor: Dj.I/54/2011 tertanggal 14 Januari 2011.
Kemudian dalam rangka pengembangan/peningkatan kelembagaan, berdasarkan hasil musyawarah Dewan Senat Sekolah Tinggi dan Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Darussalam serta masukan dari Alumni diputuskan agar melakukan pengembangan dengan melakukan perubahan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam untuk menjadi Institut Agama Islam.
Peningkatan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut dibuktikan dengan terbitnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 6266 tertanggal 5 Nopember 2014, tentang peralihan status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) menjadi Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA).
]]>Acara yang digelar secara sederhana dengan mematuhi protokol kesehatan itu, hadir pengasuh Pondok Pesantren Blokagung, KH. Hisyam Syafaat; ketua Yayasan Darussalam, M Hasym Syafaat; Rektor IAIDA Blokagung, KH. Munib Syafaat; Kabid Pendidikan Dr. KH. Abdul Kholik Syafaat MA; ketua DPC PKB Banyuwangi, KH. Abdul Malik Syafaat; Ketua PGRI Banyuwangi Sudarman, ketua ASKAB Anton Sujarwo, dan Camat Tegalsari Satrio.
Rektor IAIDA Blokagung KH. Ahmad Munib Syafaat mengatakan kampus II yang diresmikan ini menempati lahan seluas 4,2 hektare. Untuk sementara, yang sudah selesai dibangun satu gedung tiga lantai dengan 16 lokal, dan satu gedung lagi dengan empat lokal. “Satu gedung lagi itu rencananya juga tiga lantai, lantai dasar untuk ruang belajar mahasiswa, lantai dua untuk perpustakaan, dan lantai tiga aula,” katanya.
Menurut Gus Munib, sapaan KH. Ahmad Munib Syafaat, sampai saat ini IAIDA Blokagung berusia 20 tahun, dan terus melakukan pengembangan. Saat ini ada tiga fakultas dengan delapan program studi (prodi). “Kita sedang mempersiapkan Prodi Matematika dan IPA,” terangnya.
Tiga fakultas yang ada di kampusnya itu, terang dia, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) dengan Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Yang kedua, terang Fakultas Ekonomi dan BIsnis Islam (FEBI) dengan Prodi Ekonomi Syari`ah dan Perbankan Syariah. Dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Indonesia, dan Tadris Bahasa Inggris. “Saat ini IAIDA sudah membuka pendaftaran mahasiswa baru,” ungkapnya.
Kabid Pendidikan Pondok Pesantren Darussalam, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafaat menambahkan di kampus II ini akan di bangun gedung olahraga, laboratorium, asrama mahasiswa, masjid, rumah dosen, dan gedung hall yang bisa digunakan oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar. “IAIDA ini salah satu unit pendidikan di pondok pesantren Darussalam Blokagung yang berbasis pesantren,” katanya.(abi)
]]>